Beberapa orang menjawab “Tidak Tahu”, beberapa orang lagi menjawab “Tahu, yang kalau debet uang bertambah, jika kredit uang berkurang kan”. Ada lagi yang menjawab, “Itu istilah Akuntansi kan?”. Dari jawaban itu, timbul pertanyaan, seberapa jauh pengetahuan orang-orang mengenai istilah Debet dan Kredit. Dari 100 responden yang mengisi “Survei Tahukah Kamu tentang Debet dan Kredit?” menghasilkan data sebagai berikut: 32% responden menjawab Tidak Tahu dan 68% menjawab Tahu. Dari 68% jawaban “Tahu”, sebagian besar jawaban menyatakan “debet adalah bertambah, kredit adalah berkurang”. Sebagian responden menjawab, “debet artinya penambahan uang, kredit adalah pengurangan uang”. Kesimpulan jawaban sebagian besar responden menunjukkan pengetahuan mengenai debet adalah peningkatan nilai uang, sedangkan kredit adalah pengurangan nilai uang. Pemahaman ini tidak salah sepenuhnya, hanya saja menjadi sempit dalam memahami sebuah istilah. Oleh karena itu, mari kita bahas mengenai debet kredit dengan lebih sederhana.
Debet dan Kredit adalah istilah yang banyak dibahas di Ilmu Akuntansi. Di dalam akuntansi, dikenal istilah double-entry bookeeping (mekanisme pencatatan berpasangan) mekanisme ini sebagai penerapan dari persamaan aljabar akuntansi yang terdiri dari sisi kiri dan sisi kanan. Informasi akuntansi menggunakan satuan uang dimana tidak mengenal simbol negatif. Oleh karena itu, muncullah mekanisme debet kredit, dimana debet adalah sisi kiri dan kredit adalah sisi kanan.
Seperti dibahas dalam buku Accounting Principles yang ditulis oleh Jerry J. Weygandt PhD, CPA (dkk), “The term debit indicates the left side of an account, and credit indicates the right side. They are commonly abbreviated as Dr. for debit and Cr. for credit. They do not mean increase or decrease, as is commonly thought. We use the terms debit and credit repeatedly in the recording process to describe where entries are made in accounts. For The term debit indicates the left side of an account, and credit indicates the right side. They are commonly abbreviated as Dr. for debit and Cr. for credit. They do not mean increase or decrease, as is commonly thought. We use the terms debit and credit repeatedly in the recording process to describe where entries are made in accounts. For example, the act of entering an amount on the left side of an account is called debiting the account. Making an entry on the right side is crediting the account. When comparing the totals of the two sides, an account shows a debit balance if the total of the debit amounts exceeds the credits. An account shows a credit balance if the credit amounts exceed the debits. “
Dalam pencatatan berpasangan akan dicatat sebagai berikut.
Kas (Aset) bertambah akan di catat disebelah kiri (Debet), sedangkan Pendapatan bertambah akan dicatat disebelah kanan (Kredit)
2. Pak Hartawam meminjam uang di Bank BRI sebesar Rp20.000.000,00 untuk menambah investasi dalam usahanya.
Dalam pencatatan berpasangan akan dicatat sebagai berikut.
Kas (Aset) bertambah akan di catat disebelah kiri (Debet), sedangkan Utang Bank bertambah akan dicatat disebelah kanan (Kredit)
3. Pak Hartawan mengambil uang perusahaan sebesar Rp500.000,00 untuk biaya perbaikan rumah pribadinya.
Dalam pencatatan berpasangan akan dicatat sebagai berikut.
Kas (Aset) berkurang akan di catat disebelah kanan (Kredit), sedangkan Prive bertambah akan dicatat disebelah kiri (Debet).
Lantas, bagaimana memahami debet dan kredit di buku tabungan?
Debet kredit dalam buku tabungan berdasarkan sudut pandang pihak bank, yaitu sebagai buku utang bank kepada nasabah. Apabila nasabah menabung sebesar Rp2.000.000,00, maka akan dicatat disebelah kanan (kredit) Rp2.000.000,00, yang artinya utang pihak bank kepada nasabah bertambah sejumlah Rp2.000.000,00 kepada nasabah. Apabila dilain waktu, nasabah mengambil uang tunai di dalam tabungan senilai Rp500.000,00, maka akan dicatat dalam buku tabungan di sebelah kiri (Debet) yang artinya utang bank kepada nasabah berkurang sebesar Rp500.000,00.
Dari bahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa debet kredit adalah sisi kiri (debet) dan sisi kanan (kredit) dalam penerapan mekanisme pencatatan berpasangan. Dan kelima kelompok akun (Aset, liability, Equity, Revenue dan Expense) memiliki aturan masing-masing dalam mekanisme debet dan kredit.
Sumber Bacaan dari Internet
https://www.pdfdrive.com/accounting-principles-tenth-edition-d164070964.html
http://www.microlinkcolleges.net/elib/files/undergraduate/AccountingandFinance/Carl%20S.%20Warren,%20James%20M.%20Reeve,%20Jonathan%20E.%20Duchac-Accounting,%2023rd%20edition%20%20-Cengage%20Learning%20(2008).pdf
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Ada 3 macam jenis titik hilang yang perlu kalian ketahui dalam menggambar perspektif.
Mata manusia mampu melihat objek secara realistis. Objek benda yang jauh akan terlihat semakin kecil. Hal ini diadaptasi dalam pembuatan gambar yang menggunakan satu titik hilang, dua titik, atau tiga titik hilang. Gambar yang dibuat sesuai dengan pandangan manusia agar dapat membuat gambar yang diciptakan lebih realistis ini disebut gambar perspektif.
©Source: Photo by Julian Hochgesang on Unsplash
Persepektif berkaitan dengan sudut pandang mata dalam melihat sebuah objek. Terdapat tiga sudut pandang berdasarkan posisi melihatnya, yaitu dari titik tinggi, normal, dan rendah. Sudut pandang tinggi disebut dengan sudut pandang mata burung karena seolah-olah kita dapat melihat objek dari atas atau bawah. Selanjutnya, sudut pandang normal merupakan sudut pandang dari dekat atau dari arah depan, seolah-olah kita memandang lurus dan fokus ke depan. Sementara itu, sudut pandang rendah disebut juga sudut pandang kucing karena seolah-olah kita melihat objek dari bawah, pada posisi tiarap, dan melihat objek yang berada di atas.
Berdasarkan kaidah –kaidah objektif, gambar dibuat dengan satu titik hilang, dua titik hilang, atau titik hilang.
©Source: https://id.pinterest.com
Gambar perspektif satu titik hilang dapat terlihat pada rel kereta api yang sebenarnya sejajar, namun tampak seperti bertemu pada satu titik. Gambar perspektif ini terjadi apabila sebuah objek dilihat menggunakan garis pusat dengan pandangan tegak lurus terhadap salah satu permukaannya, serta garis vertikal dan horizontal yang sejajar dengan bidang gambar. Jika garis-garis horizontal semakin diperpanjang akan tampak gambar yang semakin menjauh dan bertemu pada satu titik pusat pandangan.
©Source: Photo by Tiago Gerken on Unsplash
2. Gambar perspektif dua titik hilang (2 TL)
©Source: https://id.pinterest.com
Secara teknis, perspektif dua titik hampir sama dengan perspektif satu titik. Gambar perpektif dua titik hilang berada pada garis horizontal. Anda akan menemukan gambar perpektif dua titik hilang pada objek yang terlihat pada salah satu sudutnya sehingga seolah-olah objek gambar terfokus pada dua titik di sisi kiri dan kanan.
3. Gambar perspektif tiga titik hilang (3 TL)
©Source: https://id.pinterest.com
Objek gambar pada perspektif tiga titik hilang akan terfokus pada tiga titik, yaitu di sebelah kanan, bawah, dan atas. Gambar perspektif ini dapat dijumpai jika Anda melihat objek dari tempat yang lebih tinggi atau sebaliknya, lebih rendah. Dalam fotografi bisa disebut dengan frog eye angle (tempat lebih rendah) dan bird eye (tempat lebih tinggi)
Nah, demikianlah berbagai gambar perspektif yang dapat dijadikan acuan dan wawasan. Selamat menggambar, salam kreatif!
Dalam beberapa tahun terakhir fenomena judi online semakin meluas di kalangan masyarakat Indonesia. Akses yang mudah serta berbagai platform digital yang menawarkan permainan dengan janji kemenangan instan membuat banyak orang tergoda untuk mencobanya.
Namun, di balik janji manis tersebut judi online menyimpan berbagai dampak buruk. Dikutip dari laman resmi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dijelaskan bahwa perjudian telah mencengkeram berbagai aspek kehidupan individu dan masyarakat, menimbulkan masalah yang kompleks dan berlapis-lapis dari kerugian ekonomi hingga kesehatan mental.
Perjudian sering kali menyebabkan kehancuran keluarga. Jika salah satu atau bahkan semua anggota keluarga kecanduan berjudi, keuangan keluarga akan habis untuk membiayai kebiasaan tersebut yang mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehancuran Ekonomi Akibat Judi Online
Banyak kasus menunjukkan bahwa mereka yang terlibat dalam judi online seringkali terjebak dalam lingkaran utang. Awalnya, pelaku mungkin hanya berniat untuk mencari hiburan atau mencoba mendapatkan keuntungan kecil. Namun, kecanduan sering kali muncul seiring dengan kerugian yang terus menumpuk.
Dalam jangka panjang, judi online menggerogoti stabilitas keuangan seseorang. Pengeluaran yang tidak terkontrol untuk berjudi menyebabkan mereka jatuh miskin, tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, bahkan berujung pada kebangkrutan.
Dari sisi kriminalitas, banyak orang yang terlilit utang karena berjudi beralih ke tindakan kriminal, seperti pencurian, penipuan, bahkan kekerasan, untuk mendapatkan uang. Hal ini menciptakan lingkungan sosial yang semakin tidak aman.
Selain menyebabkan kerugian ekonomi, judi online juga menempatkan pelakunya pada risiko hukum yang serius. Di Indonesia, semua bentuk perjudian, baik konvensional maupun online, dilarang keras oleh undang-undang. Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 303, pelaku perjudian dapat dikenakan sanksi pidana hingga 10 tahun penjara, serta denda yang tidak kecil.
Menghindari Perangkap Judi Online
Untuk mengatasi masalah ini, edukasi tentang dampak buruk judi online harus ditingkatkan. Masyarakat perlu sadar bahwa perjudian tidak pernah menawarkan keuntungan jangka panjang. Sebaliknya, judi online membawa kehancuran finansial dan risiko hukum yang besar.
Pemerintah juga diharapkan memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap judi online. Blokir terhadap situs-situs perjudian harus lebih agresif dilakukan, serta kerja sama internasional perlu ditingkatkan untuk menindak pelaku judi lintas negara yang sering memanfaatkan celah hukum.
Jadi detikers perjudian adalah masalah yang sangat kompleks, yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan individu dan masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang menyeluruh, melibatkan regulasi yang ketat, edukasi masyarakat, dukungan sosial, dan kolaborasi banyak pihak.
Artikel ini ditulis oleh Ahmad Zacky Parinduri, peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Jakarta (ANTARA) - Bukan hanya ketiak atau kaki yang mengeluarkan bau atau aroma tertentu, kulit kepala pun begitu dan bahkan mungkin lebih berbau tak sedap daripada yang orang-orang sadari.
Apa penyebab kulit kepala berbau tak sedap?
Konsultan dermatologi di HM Liew Skin & Laser Clinic Dr. Liew Hui Min seperti disiarkan Channel News Asia, Selasa, mengatakan penyebab paling umum kulit kepala berbau tidak sedap adalah karena penumpukan kulit pada folikel rambut dan sebum yang bercampur dengan keringat.
Direktur di Chez Vous: Private Space, Shawn Chia menambahkan bahwa alasan lain kulit kepala berbau tidak sedap adalah karena adanya bakteri, ragi (atau jamur) dan jenis obat tertentu.
Kulit kepala berbau tidak sedap juga bisa disebabkan kondisi kulit, seperti eksim, folikulitis, dan bahkan psoriasis. Adanya eksim atau bentuk lain dari dermatitis kontak, maka penghalang kulit menjadi rusak menyebabkan infeksi bakteri lalu mengakibatkan kulit kepala mengelupas, berbau busuk, dan gatal.
Baca juga: Penyebab muncul jerawat di kulit kepala dan cara mengatasinya
Psoriasis juga dapat dianggap sebagai bentuk ketombe yang parah, dapat menyebabkan sebum yang terperangkap membentuk ruam tebal di permukaan yang menyebabkan bau tidak sedap.
Konsultan dermatologis di Angeline Yong Dermatology, Dr. Angeline Young menambahkan, makanan tertentu juga dapat memengaruhi bau kulit kepala seseorang.
Menurut dia, mengonsumsi makanan dengan bau menyengat seperti daging tertentu, bawang merah dan bawang putih dan hidangan mengandung minyak.
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut yakni tidak mencuci kulit kepala dan rambut secara berlebihan. Liew dan Yong merekomendasikan sekali sehari terutama dalam cuaca lembap.
“Mencuci (keramas) secara berlebihan umumnya tidak disarankan karena hal ini dapat menghilangkan minyak alami dan kelembapan kulit kepala," kata Yong.
Chia sependapat dengan hal itu dan menambahkan bahwa kulit kepala yang kering juga dapat menyebabkan bau tak sedap. Menurut dia, dehidrasi dapat menyebabkan kulit kepala mengompensasinya secara berlebihan yakni dengan memproduksi lebih banyak sebum.
"Sama pentingnya dengan keramas, menghidrasi kulit kepala kita juga sama pentingnya," tutur Chia.
Selanjutnya, segera keringkan rambut setelah keramas. Chia mengatakan rambut lembap bisa menyebabkan kulit kepala memproduksi lebih banyak sebum, terlebih lagi jika seseorang memiliki rambut yang sangat tebal.
Di situlah letak masalahnya, jamur dan bakteri penyebab bau tumbuh subur di lingkungan yang lembap. Itu juga alasan pakaian yang belum dijemur terkadang berbau busuk.
Baca juga: Kulit kepala juga perlu eksfoliasi
Selain itu, seseorang juga bisa mempertimbangkan pembersihan mendalam setidaknya seminggu sekali untuk membantu menghilangkan sebum, kulit mati, dan penumpukan produk.
Liew merekomendasikan untuk menggunakan sampo anti ketombe yang mengandung bahan aktif seperti ketoconazole (obat anti jamur) dan benzalkonium (bahan antiseptik).
Kiat lain menjaga kesehatan kulit kepala yakni tidak menggunakan terlalu banyak produk. Ini berguna apabila alergi muncul atau kondisi kulit kepala memburuk, maka akan memudahkan untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Lebih penting lagi, jika kondisi kulit kepala tidak membaik, jangan terus membeli lebih banyak produk untuk dicoba. Sebaiknya, mungkin sudah waktunya untuk mencari bantuan medis.
Baca juga: Kulit kepala sehat jadi kunci rambut indah dan kuat
Baca juga: Langkah awal hadapi penuaan dini pada kulit kepala dan rambut
Baca juga: Rambut bebas rontok dimulai dari kulit kepala sehat
Penerjemah: Lia Wanadriani SantosaEditor: Natisha Andarningtyas Copyright © ANTARA 2023
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.